Attitude
Sebenarnya Hardcore dan Punk tidak benar-benar mati. Mungkin band-band awal pencetus awal Punk tahun 1977 - 1985'an sudah bubar atau keluar dari scene. Dan itu di anggap sebagai matinya Punk. Padahal punk dan hardcore sendiri tetap di mainkan, lebih underground dari sebelumnya, dengan jumlah penikmat yang semakin sedikit. Yang di sayangkan di sini adalah para pendahulu Punk Rock yang sebagian besar sudah keluar dari scene, menganggapnya demikian. Seolah-olah penerus mereka bukanlah punk seperti mereka. Mereka seperti berkata "this is my stuff, do your stuff." Artinya punk itu punya kami, kalian lakukan punya kalian sendiri.
Punk bukan Pop
Sebagian besar pendahulu punk terlihat seperti politikus konservatif, mereka menolak segala bentuk perubahan yang terjadi pada punk. Mereka menolak Green Day karena terlalu pop. Green Day pada awalnya merupakan salah satu band Punk terkenal di kotanya. Warna musik yang terlalu pop membawa mereka ke mainstream. Hal ini yang tidak di sukai oleh sebagian besar para Punk Rockers. Di tambah lagi munculnya band-band sejenis itu, seperti Blink182 atau Sum41.
Omong Kosong tentang Anarkisme
Saya pikir mereka juga muak tentang omong kosang The Casualties atau The Exploited. Tidak semuanya mungkin, tapi image yang sudah melekat dalam masyarakat bahwa Punk itu Anarkis. Tidak mudah untuk merubahnya. Dari awal Sex Pistol menggeger Inggris, hingga Punk Aceh yang di gunduli. Sehingga, band-band punk rock yang tidak anarkis, di anggap tidak punk. Sikap ini terkadang sedikit menyudutkan, apalagi jika orang-orang tidak tahu.
Tidak Cepat, Tidak Punk
Tentang pukulan drum, bahwa pukulan drum harus cepat, dan jika tidak cepat maka musik yang di mainkan bukan Punk. Berbicara tentang kecepatan, adalah benih dari munculnya banyak sub-genre baru dalam Punk itu sendiri. Pertama kali bisa di bilang Bad Brains yang menggila akan kecepatan. Kemudian dari Hardcore Punk tersebut munculah D-Beat, genre yang patokannya lebih ke ketukan drum. Kemudian ada Thrashcore atau Fastcore, yang juga murni di kecepatan.
No Stage Diving Here
Atau gigs yang semakin lama menjadi aman #tidak di perbolehkan stage diving, terkadang bahkan di larang moshing. Pengalaman di masa lalu tentang kerusuhan yang terjadi ketika ada gigs punk, juga ada yang meninggal karena moshing. Event Organizer berusaha keras, mencegah hal-hal seperti itu terjadi. Beberapa melarang penggunaan alkohol dan narkoba, atau membawa senjata tajam. Dua hal terakhir mungkin bisa di maklumi, tapi apakah benar jika mereka malarang kita menikmati musik punk. Susah rasanya menahan diri ketika gitar dengan jurus 3 kunci dan ketukan drumnya membuat adrenalin kita meningkat.
Tenggelam dalam Sub-genre Baru
Hal lain yang menjadi topik pembahasan bahwa punk sudah mati itu adalah munculnya sub-genre dari Hardcore dan Punk sendiri. Mereka semakin tenggelam oleh Post-Hardcorenya Asking Alexandria dan Hardcore berwarna Metallicnya Hatebreed. Kenapa bisa?
Saya punya contoh bahwa ketika saya membentuk band Hardcore, di kota kecil saya yang ramai akan Death Metal, Post-Hardcore dan Beatdown Hardcore. Mereka bertanya kepada saya, aliran yang kami mainkan? Saya bilang, Hardcore Punk. Dan sebagian besar dari mereka mengerenyitkan dahi.
Telinga mereka lebih hapal dengan Old School untuk Hardcore lawas. Itu terjadi karena band-band Hardcore Punk awal di Indonesia memberi label tersebut. Old School itu sendiri pun sebenarnya tidak benar-benar menjurus ke Hardcore Punk seperti Minor Threat, atau Dead Kennedys. Tetapi band-band sesudah mereka, seperti Gorilla Biscuits.
Munculnya Poseur
Dan kemunculan poseur memperparah semuanya. Definisi dari poseur sendiri tidak benar-benar di ketahui. Tapi di scene punk (sekarang), poseur adalah sebutan bagi mereka yang tidak benar-benar punk, melainkan hanya ikut-ikutan agar di bilang trendy. Mereka datang karena ketidakpahaman dan ketidaktahuan akan Punk. Mereka berambut mohawk tapi tidak tahu Ramones. Mereka menelan anarkisme bulat-bulat dan menjadikannya pegangan hidup. Kemudian langsung membentuk band dan bubar 4 bulan kemudian.
Tapi Sekali lagi perlu di jelaskan, bahwa tidak semuanya. Artinya setiap yang saya jelaskan tidak semua benar-benar terjadi dalam kultur Punk, tetapi orang-orang tertentu saja. Apakah kamu ada niat membangkitkan punk yang sudah mati? Atau katakan saja Punk tidak mati, tapi hanya tertidur. Dan apakah kamu berniat membangunkannya? Jawaban saya adalah Iya. Kecintaan saya akan musik Punk, Sikap, dan Gaya hidup menjadi alternatif yang pas menurut saya akan pandangan kita terhadap dunia yang rusak seperti sekarang ini.
Jangan Membuat Aturan
Hal pertama yang memecah belah Punk menjadi banyak bagian adalah aturan. Sebenarnya aturan tersebut tidak benar-benar tertulis. Banyak orang pada awalnya masuk ke scene Punk karena muak akan bentuk masyarakat yang ada. Jadi pada intinya, adalah kebebasan. Anda setuju bukan? Jadi, jika kita ingin kebebasan kenapa harus membuat aturan. Saya pernah mendengar aturan untuk komunitas punk di kota saya. Mereka di larang mandi, harus mengamen, dan di larang mempunyai motor. Omong kosong apa itu?
Dengarkan Musik
Ya, terkadang musik di nomor duakan di scene. Saya tidak tahu itu di luar, tapi ya di Indonesia, dan bagi beberapa orang. Mereka tidak tahu tentang perkembangan musik punk atau memang sengaja tidak ingin tahu. Pikiran di banyak orang adalah musik di scene punk, hanya di pakai sebagai senjata untuk berteriak pemerintah anjing dan polisi bangsat saja. Padahal punk itu sendiri lahir dari musik, dari Ramones.
Tentukan Sikap
Bagaimana dengan sikap? Terserah. Itu tergantung dari scene anda. Anda tidak merokok, mabuk, dan anda vegatarian karena anda seorang Straight Edge itu pilihan anda. Anda bermain skateboard dan suka Rosemary itu juga pilihan anda. Atau kalian menolak bentuk tirani oleh diktator di negara kalian dan menganut anarkisme itu juga tidak masalah. Masalahnya adalah kelanjutan dari sikap anda. Jangan menjadi Straight Ddge yang tidak berteman dengan anak Hardcore lainnya karena mereka merokok. Atau mengganggap diri tinggi atau paling hebat. Atau melakukan konfrontasi langsung dengan polisi dan menimbulkan korban jiwa. Jangan membenci pemerintah, bencilah segala bentuk arogansi dan kecurangan yang mereka lakukan. Sebab tidak semua dari orang di kantor DPR sana seperti yang kamu pikirkan. Banyak cara lain yang dapat lebih menusuk, berdasarkan sikap kita itu tadi.
Penampilan
Penampilan juga adalah hal yang penting. Tidak ada salahnya kita berambut mohawk atau spiky. Atau kita benci segala bentuk konsumtif masyarakat akan baju-baju mahal dan sepatu baru. Tidak pernah juga ada aturan bahwa kita tidak boleh membeli baju mahal, atau memakai kemeja atau tidak berambut mohawk.
Keseimbangan antara Ketiganya
Saya pernah berdebat tentang hal ini di Facebook. Apakah punk itu? Attitude, Music atau Lifestyle? Bukan salah satu dari ketiganya, tapi semuanya. Semuanya perlu keseimbangan. Jangan hanya benci segala bentuk arogansi pemerintah tapi tidak tahu perkembangan musik di scene nya sendiri. Atau jangan terlalu sibuk bersolek di cermin karena baju Hardcore baru dan mahal kalian. Jadilah Punk Rocker dan Hardcore Kids sejati dengan tidak hanya menonjolkan salah satu dari 3 unsur Punk itu sendiri. Jadi mari berubah, dan buat punk rock berbahaya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar